7 Panduan Praktis Cara Menanam Selada dan Perawatannya

dewitani.com – Cara Menanam Selada – Selada (Genus Lactuca). Merupakan tanaman semusim yang banyak dikonsumsi sebagai lalapan. Sangat jarang sekali selada disajikan sebagai sayuran matang. karena jika sudah dimasak rasanya menjadi kurang enak. Selain sebagai bahan sayuran yang memiliki cita rasa yang khas, Selada juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, Adapun kandungan gizi yang terdapat di dalam selada antara lain, Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Vitamin A, B1, C,dan air.

Ciri-ciri Tanaman Selada

Selada termasuk kedalam tanaman semusim yang banyak mengandung air. Tanaman ini memiliki batang yang pendek berbuku-buku, daun selada berbentuk bulat panjang, mencapai ukuran 25 cm dan lebar 15 cm atau lebih. Tanaman selada berakar tunggang yang menyebar ke segala arah pada kedalaman antara 25 – 50 cm.

Tanaman ini mudah berbunga, apalagi jika ditanam di daerah yang beriklim sedang (sub-tropis). Bunganya berwarna kuning. Apabila sudah tua bunganya akan menghasilkan buah berbentuk polong yang berisi biji. Biji Selada berbentuk pipih, berukuran kecil-kecil serta memiliki bulu yang tajam.

Jenis-jenis Selada

Selada memilki jenis yang beranekaragam, akan tetapi ada empat kelompok selada yang banyak dibudidayakan oleh petani yakni:

  1. Selada mentega, Selada bokor atau Selada telor. Selada jenis ini memiliki ciri, pada daunya dapat membentuk krop (telur) yang tidak memadat, lunak dan memiliki cita rasa yang enak.
  2. Selada tutup atau Selada rangu. Selada jenis ini memiliki daun yang membentuk krop yang bulat dan padat, jika dimakan selada jenis memiliki cita rasa enak dan renyah.
  3. Selada potong (cut-lettuce), ciri-ciri jenis selada ini, daun-daunya mampu membentuk krop yang lonjong (bulat panjang), memiliki cita rasa yang enak, akan tetapi sedikit agak liat.
  4. Selada Daun (Leaf Lettuce) merupakan selada yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Selada ini sering digunakan sebagai lalapan di warung makan terutama di warung pecel lele. Selada daun memiliki bentuk yang tidak beraturan dan tekstur yang renyah. Selada jenis ini memiliki cita rasa yang segar dan lembut, sehingga cocok jika dijadikan lalapan atau salad.

Syarat Tumbuh Tanaman Selada

Untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik dan melimpah, tentunya tanaman selada harus ditanam di lingkungan yang memenuhi syarat tumbunyan. Oleh sebabi tu, fakto iklim dan tanah dimana selada dibudidayakan perlu mendapat perhatian lebih supaya pertumbuhan dan produksinya maksimal.

  1. Iklim

Tanaman selada dapat hidup di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Akan tetapi, idealnya tanaman ini ditanam di daerah dataran tinggi. Terutama untuk selada jenis mentega, selada rangu, dan selada potong. Pada kisaran suhu 21-27 o C pembentukan krop tidak akan terjadi, namun akan mempercepat pembungan pada selada hal ini akan menurunkan kualitas selada.

Suhu udara yang dingin terutama suhu dingin pada malam hari diperlukan untuk menghasilkan selada yang bermutu baik. Biasanya jika selada ditanam di daerah yang memilki suhu udara relatif tinggi akan membuat membuat rasa selada menjadi sedikit pahit.

  1. Kondisi Tanah

Sebagaimana kebanyakan tanaman sayuran lainnya, untuk pertumbuhan yang optimal selada hendaknya ditanam di tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Adapun jenis tanah yang baik untuk bercocok tanam selada adalah tanah lempung berdebu, lempung berpasir, dan tanah yang memiliki unsurhara cukup.

Adapun untuk keasaman tanah yang dikehendaki selada ialah 5,5-6,5.  Apabila selada ditanam di tanah yang memiliki pH kurang dari 5,5 maka akan membuat daun-daunnya menjadi kekuningan suatu waktu-waktu.

Selain itu ketersediaan air harus selalu terpenuhi. Karena sebagian besar tanaman ini terdiri atas air. Baik atau buruknya kualitas selada juga dipengaruhi oleh kadar air yang dikandungnya. Oleh sebab itu, Anda harus selalu menjaga kondisi kelembapan tanah tetap tinggi selama pertumbuhan selada.

Panduan Praktis Cara Menanam Selada dan Perawatannya

Selain syarat tumbuhnya yang harus terpenuhi, tindakan budidaya yang tepat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatian agar pertumbuhan dan produksi selada menjadi maksimal. Beberapa tindakan budidaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi selada adalah pemilihan bibit yang unggul, Penyemaian benih selada, Pengolahan lahan tanam, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan tanaman.

  1. Memilih bibit yang unggul

Sebelum memulai menanam selada, terlebih dahulu Anda harus menentukan jenis selada apa yang akan ditanam. Karena setiap jenis selada masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Adapun untuk memperoleh benih yang berkualitas Anda dapat mendapatkanya di toko pertanian yang sudah terpercaya.

  1. Penyemaian benih Selada

Pada umumnya, tanaman selada diperbanyak dengan cara pembijian. Untuk lahan seluas satu hektar setidaknya memperlukan 600 – 800 gram biji selada. Anda dapat menanam langsung di lahan atau terlebih dahulu disemaikan. Apabila biji disemai,usahakan selalu menjaga kelembapan tempat persemaiannya sehingga selada dapat tumbuh dengan cepat dan baik.

Penyemaian dapat dilakukan di dalam wadah persemaian atau pada bedengan persemaian di lahan. Sebelum disemai terlebih dahulu tanah yang akan digunakan sebagai media persemaian dicangkul sambil dicampur dengan pupuk kandang hingga merata, setelah media siap. Benih dapat ditaburkan secara merata, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis.

Biji selada akan tumbuh 5 hari kemudian, bibit yang sudah bermur 21 – 30 hari kira-kira sudah memiliki empat helai daun sudah dapat dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam 20 cm X 25 cm X atau 25 cm X 25 cm.

  1. Pengolahan Lahan tanam

Sambil menunggu bibit selada siap di tanam di lahan. terlebih dahulu lahan yang akan digunakan diolah dengan baik agar selada yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah dimulai dengan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman, gulma, atau benda-benda yang dapat mengganggu pertumbuhan selada.

Setelah itu, tanah dicangkul atau dibajak sedalam kurang lebih 20-30 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah, lahan diberi pupuk kandang yang berasal dari kotoran unggas atau dapat menggunakan pupuk kompos.

Untuk lahan seluas satu hektar kurang lebih memperlukan pupuk sebanyak 10 ton. Buatlah bedengan untuk mempermudah dalam perawatan tananam.

  1. Penanaman

Jika langsung di tanam dibedengan. Benih ditebarkan pada kedalaman 0,5 – 1 cm pada bedengan yang berukuran lebar 1 Meter, usahakan di buat 2 baris pada satu bedengan dan jarak antar barisan 35 cm. Setelah benih selesai ditanam lakukan penyiraman.

Dalam kurun waktu 5 hari benih sudah mulai berkecambah dan pada umur 30 hari setelah penebaran benih lakukan penjarangan hal ini bertujuan supaya tanaman dapat tumbuh secara maksimal. Sedangkan jika benih disemai terlebih dahulu. Bibit dapat dipindahkan ke areal tanam setelah memiliki 3-5 helai daun atau kurang lebih sudah berumur 30 hari.

  1. Pemberian Pupuk

Setelah berumur 14 hari setelah masa tanam, tanaman diberi pupuk urea sebanyak 200 kg per hektarnya atau 1 gram setiap tanamannya. Pupuk diberikan di antara barisan tanaman. Usahakan tidak terlalu dekat dengan tanaman karena dapat membuat tanaman mudah layu dan mati.

  1. Pemeliharaan / Perawatan Tanaman

Untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas, tanaman selada memperlukan kelembapan tanah yang tinggi. Oleh sebab itu, ketersediaan air harus terus terjaga jangan sampai kekurangan. Terutama untuk daerah dataran rendah. Dimana suhu udara cendrung tinggi, dan terkadang mengalami kesulitan air.

Kebutuhan air sangat tinggi terjadi ketika tanaman selada memasuki umur 14 – 30 hari setelah masa tanam di lahan. Walapun begitu, ketersediaan air yang berlebihan juga tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman selada.

Hal ini karena air yang berlebih di areal tanam dapat memicu munculnya berbagai macam penyakit terutama busuk dan  hal ini dapat membuat penurunan kualitas yang dihasilkan.

Selain pemberian air, penyiangan gulam, pengendalian hama dan penyakit juga perlu dilakukan. Untuk penyiangan dilakukan setelah tananam berusia 2 minggu setelah dipindahkan ke areal tanam lakukan penyiangan seminggu sekali.

Untuk mengurangi persaingan dalam memperoleh unsurhara dan sumber air karena selada memiliki sistem perakaran yang dangkal.

Selain itu, memberantas hama dan penyakit perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang optimal. Adapun hama yang sering mengancam pertumbuhan tanaman ialah hama kutu daun (Mysus persicae Sulzer), hama ini merupakan serangga vektor penyakit virus yang dapat menimbulkan kerugian dan kegagalan seluruh tanaman. Untuk memberantasnya Anda dapat menyemprotkan dengan Kelthane.

  Tahapan Budidaya Lele Sistem Bioflok

Selain hama, penyakit juga  menjadi ancaman bagi petani selada. Penyakit yang sering menyerang tanaman selada ialah penyakit busuk akar, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani Khun.

Pada umunya penyakit ini menyerang tanaman yang masih berusia muda (Waktu di persemaian). Penyakit ini dapat di atasi dengan menyemprotkan Larutan Benlate di areal tanahnya.

  1. Pemanenan

Biasanya selada dipanen ketika sudah berumur 60 – 80 hari setelah masa tanam. Pemanenan selada dapat dilakukan dengan cara memotong bagian batang di bawah daun pertama, atau dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya. Agar tanaman tidak rusak  lakukan penyimpanan dengan cara posisi tegak di dalam wadah yang berisikan air.

Pemanenan dengan cara mencabut tanaman akan lebih menguntungkan karena akarnya yang masih melekat dapat membantu penyerapan air di media penyimpanan sehingga selada tetap segar dalam kurun waktu yang lebih lama. Tanaman yang terawat dengan baik dan tidak terserang penyakit dapat mencapi hasil 15 ton krop tiap hektarnya.

Demikian ulasan yang membahas tentang Cara Menanam Selada. Mudah-mudahan bisa bermanfaat…

Leave a Comment