Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dan Manfaatnya

dewitani.com – Cara Membuat Pupuk Organik Cair – Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah yang berguna sebagai penyedia unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk organik itu sendiri terbagi menjadi dua yakni pupuk cair dan pupuk padat. Dibandingkan dengan pupuk padat pupuk cair memiliki kandungan nitrogen dan kalium lebih banyak.

Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.

Pada umumnya pupuk organik cair diperoleh dari urin ternak yang sudah mengalami fermentasi terlebih dahulu.

Manfaat Pupuk Organik Cair

a. Mampu memperbaiki struktur tanah

Unsur hara yang terdapat di dalam pupuk cair dapat memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah, hal ini karena mikrooganisme yang terdapat dalam pupuk cair dapat menjaga keseimbangan tanah.

b. Mampu mencegah penyakit akar

Pada umumnya penyakit akar disebabkan oleh serangan bakteri fusarium. Jika sudah menyerang tanaman jamur ini akan dapat menyebabkan gagal panen. Untuk mengatasinya Anda dapat menggunakan pupuk organik cair sebagai pengganti pupuk kandang padat.

c. Dapat mempercepat tumbuhnya akar, tunas, bunga, dan buah

Pupuk cair juga dapat mempercepat pertumbuhan akar, tunas, bunga dan buah pada tanaman. Bahkan pada tanaman tipe sayuran, penggunaan pupuk cair sangat dianjurkan. Karena dapat mengoptimalkan penyerapan unsur hara, sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih cepat dan subur.

Selain itu kandungan mineral dan asam amino yang terdapat di dalam pupuk cair dapat meningkatkan kualitas buah. Yakni buah akan menjadi lebih besar, memiliki rasa yang manis dan memiliki kandungan vitamin yang lebih tinggi.

d. Memperbesar ukuran daun

Dibandingkan dengan pupuk padat, pupuk cair lebih cepat diserap oleh tanaman. Semakin cepatnya penyerapan akan membuat tanaman akan dapat memperbesar ukuran daun pada tanaman.

e. Menghemat biaya produksi

Penggunaan pupuk organik cair dapat mengurangi bahkan dapat menggantikan penggunaan pupuk kimia anorganik. Apabila dinilai dalam bentuk rupiah. Biaya produksi tanaman akan lebih hemat, akan tetapi hasil panen yang dihasilkan akan lebih besar.

f. Mempercepat Penyerapan unsur hara

Mikrooganisme yang terdapat pada pupuk organik cair dapat meningkatkan daya serap akar tanaman dan penyaluran unsur hara oleh tanaman.

g. Tidak Merusak Lingkungan

Pupuk organik cair sangat ramah lingkungan sebab tidak mengandung bahan kimia dan tidak meninggalkan residu. Oleh sebab itu, kita sebagai petani mestinya dapat membuat sendiri pupuk-pupuk yang kita perlukan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan kita.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Bahan-bahan yang diperlukan :

  1. Urine binatang ternak seperti, kambing, domba, sapi, kerbau dan lain-lain.
  2. Jahe
  3. Kunyit
  4. Laos
  5. Lempuyang
  6. Mikroba 2 buatan sendiri
  7. Molase (Larutan gula tebu)

Peralatan yang digunakan :

  1.  Ember yang ada penutupnya
  2. Kayu atau bambu untuk mengaduk

Cara pembuatan :

  •  Air seni hewan ternak tersebut dicampurkan dengan mikroba 2 dan molase, kemudian di masukkan ke dalam ember.
  • Jahe, Kunyit, Laos, dan Lempuyang di tumpuk hingga halus kemudian gambungkan dengan campuran air seni dan mikroba 2. Aduk hingga tercampur merata. Diamkan selama 15 hari.
  • Pada hari pertama hingga ketiga tutup ember jangan dibuka, setelah hari keempat baru dibuka dan diaduk. Pada hari kelima hingga ke lima belas. Campuran bahan-bahan diaduk setiap hari. Setelah 15 hari pupuk organik cair siap untuk digunakan.
  • Sebelum digunakan terlebih dahulu hasil fermentasi disaring untuk memisahkan antara cairan dan ampasnya. Untuk menyaringnya Anda dapat menggunakan kain tipis atau alat lainya yang penting dapat memisahkan ampas dan airnya.

Cara Penggunaan

Untuk dosis yang dianjurkan adalah 1 sendok makan pupuk organik cair dicampurkan dengan satu liter air, atau satu tangki 14 liter air dicampurkan dengan 75 cc pupuk organik cair. Kemudian semprotkan pada tanaman pada pagi atau sore hari. Penyemprotan dilakukan setiap 10 hari sekali. Selain disemprotkan Anda dapat langsung menyiram ketanaman langsung.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair #2

Bahan-bahan yang digunakan :

  • Sisah-sisah limbah dapur berupa sisa-sisa sayuran
  • Buah-buah yang sudah busuk
  • Molase
  • mikroba 2

Alat-alat yang digunakan :

  • Ember yang memiliki penutup
  • Kayu atau bambu yang digunakan untuk mengaduk

Cara Pembuatan

  1. Potong-potong semua bahan hingga halus, kemudian masukkan ke dalam ember, kemudian tambahkan molase dan larutan mikroba 2, setelah itu campuran bahan-bahan tersebut diaduk hingga tercampur merata. kemudian ember ditutup untuk difermentasi selama 15 hari.
  2. Pada hari ke 4 ember dibuka, lalu aduk adonan yang ada di dalamnya selanjutnya ditutup kembali. Lakukan pengadukan sekali dalam sehari. Setelah 15 hari pupuk organik cair siap untuk digunakan.
  3. Sebelum digunakan terlebih dahulu hasil fermentasi disaring untuk memisahkan antara cairan dan ampasnya. Untuk menyaringnya Anda dapat menggunakan kain tipis atau alat lainya yang penting dapat memisahkan ampas dan airnya.

Cara Penggunaan :

Untuk dosis yang dianjurkan adalah 1 sendok makan pupuk organik cair dicampurkan dengan satu liter air, atau satu tangki 14 liter air dicampurkan dengan 75 cc pupuk organik cair. Kemudian semprotkan pada tanaman pada pagi atau sore hari. Penyemprotan dilakukan setiap 10 hari sekali. Selain disemprotkan Anda dapat langsung menyiram ketanaman langsung.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair #3

Bahan-bahan yang digunakan :

  • Air seni ternak sapi, kambing, domba atau kelinci sebanyak 10 liter
  • 1 kg kunyit
  • 1 kg temulawak
  • Terasi secukupnya
  • Air nira kelapa secukupnya
  • Molase (Larutan gula tebu)
  • Buah maja 1 butir
  • Mikroba 2

Peralatan yang digunakan :

  • Drum atau jerigen yang bisa ditutup rapat.
  • Kayu atau bambu untuk mengaduk.

Cara Pembuatan :

  1. Buah maja yang sudah diambil dagingnya kemudian dicincang halus.
  2. Tumbuk terasi hingga halus.
  3. Campurkan nira kelapa dan molase.
  4. Siapkan wadah penampungan berupa jerigen atau drum, kemudian masukkan, urine, kemudian terasi dan buah maja.
  5. Lalu masukkan nira molase secara perlahan-lahan.
  6. Setelah seluruh bahan masuk, tutup jerigen rapat-rapat, lakukan fermentasi selama 15 hari.
  7. Dari hari pertama hingga ketiga jerigen ditutup dan baru pada hari ke 4 tutup jerigen dibuka secara perlahan-lahan.
  8. Pada hari kelima hingga hari kelima belas, setiap harinya tutup jerigen dibuka selama kurang lebih 3 menit.
  9. Setelah hari ke 15 belas pupuk sudah dapat digunakan, akan tetapi. Terlebih dahulu hasil  Fermentasi tersebut disaring untuk memisahkan antara cairan dan ampasnya. Untuk menyaringnya Anda dapat menggunakan kain tipis atau alat lainya yang penting dapat memisahkan ampas dan airnya.

Cara Pemakaiaan :

  • Ambil pupuk cair organik sebanyak 250 cc, kemudian campurkan dengan air sebanyak 14 liter (1 tengki) semprotan.
  • Kemudian semprotkan ke tanaman pada atau palawija 7 hari sekali di pagi atau sore hari. Penyemprotan ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan tunas, batang, akar, daun dan dapat mengendalikan hama seperti serangga dan tikus.

Demikianlah ulasan singkat mengenai cara membuat pupuk organik cair. Semoga dengan adanya ulasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aminnnn…..

  5 Manfaat Pupuk Kompos Bagi Tanaman

Leave a Comment